Pamekasan – Pasar Waru, yang merupakan pusat perdagangan di wilayah pantai utara (pantura) di kabupaten Pamekasan, kondisinya saat ini sangat memprihatinkan.
Sebab, para pedagang tidak disiplin dalam menata dagangannya sehingga pasar terlihat semrawut dan tidak teratur.
Akibatnya, arus lalu lintas di area Pasar Waru sering mengalami kemacetan akibat pedagang berbondong-bondong membuka lapak di pinggir jalan.
Menanggapi kondisi ini, Bupati Pamekasan KH Kholilurrahman meminta Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Basri Yulianto memanggil Kepala Pasar Waru.
“Pak Basri, nanti panggil kepala pasar (Waru) untuk ketemu dengan saya,” kata Bupati Pamekasan KH Kholilurrahman merespon keluhan masyarakat Waru saat Safari Jum’at di Masjid Jamik Nurul Huda Waru, Jum’at (13/5/2025).
Menurutnya, Kepala Pasar Waru perlu dipanggil untuk ditanyakan komitmennya dalam menata para pedagang supaya tidak menggangu arus lalu lintas pengendara.
“Nanti (kepala lasar waru) saya minta komitmennya, dan menandatangani surat pernyataan kesiapannya,” ungkapnya.
Misal Kepala Pasar Waru tidak siap dan bahkan melanggar komitmennya, mantan anggota DPRD Jatim dan DPR RI itu berjanji akan mengganti kepala pasar Waru.
“Jika nanti tidak sanggup dan komitmennya tidak dijalankan, maka akan saya ganti,” tegasnya.
Sontak, pernyataan Bupati Pamekasan KH Kholilurrahman mendapat apresiasi dari jemaah shalat Jum’at di Masjid Jamik Nurul Huda Waru.
Menurut Kepala Desa Waru Barat Abdussalam, kali pertama seorang bupati turun dan menyerap aspirasi langsung keluhan masyarakat.
“Ini baru pertama kali (bupati turun) ke sini dan merespon keluhan masyarakat,” pungkas Kades Waru Barat Abdussalam.
Diketahui, reaksi ini bukan hanya berlaku bagi kepala pasar Waru, akan tetapi kepada seluruh kepala pasar yang tidak amanah dalam menjalankan tugasnya.