Pamekasan – Bupati Pamekasan KH Kholilurrahman menyerahkan bantuan insentif guru ngaji secara simbolis di Pendopo Agung Ronggosukowati Pamekasan, Minggu (6/7/2025).
Insentif terhadap 3.000 guru ngaji itu merupakan salah satu rangkaian program 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati Pamekasan.
Selain menyerahkan insentif guru ngaji, Bupati Pamekasan juga menyerahkan santunan anak yatim dan juga menyerahkan piagam penghargaan dan sertifikat lomba Pawai Taaruf 1 Muharram 1447 H tingkat SMP/MTs, SMA/SMK dan Umum.
Bupati Pamekasan KH Kholilurrahman dalam sambutannya menyampaikan, di tahun baru Islam 1447 Hijriyah ini pihaknya mengajak seluruh elemen untuk meneladani sikap dan kepribadian Rasulullah SAW.
Menurutnya, dalam menciptakan masyarakat madani tersebut wajib kita wujudkan di bumi gerbang salam agar tatanan kehidupan masyarakat Pamekasan yang damai ini tetap kondusif dan sejahtera.
“Untuk itu marilah kita mempersiapkan diri kita dengan mengharapkan berkah dan ampunan Allah SWT, baik kesiapan mental, spiritual, fisik dan sosial di tahun baru hijriyah,” katanya.
Dikatakan, dalam menyambut tahun baru Islan 1447 H, pemerintah daerah melakukan amaliah sosial dengan memberikan santunan kepada anak yatim, dan menyerahkan insentif guru ngaji secara simbolis.
Insentif ini diberikan sebagai bentuk komitmen pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan guru ngaji di bumi gerbang salam.
“Pemberian insentif guru ngaji ini sebagai bentuk perhatian, kepedulian dan apresiasi pemerintah kabupaten Pamekasan atas jasa dan perjuangan yang penuh keikhlasan dalam menyiapkan generasi qur’ani,” ujarnya.
Ia menyebut, setiap guru ngaji akan menerima Rp 500.000 yang akan masuk ke rekening masing-masing penerima manfaat (guru ngaji).
Pihaknya memahami bahwa jumlah guru ngaji yang dijangkau masih terbatas, dan jumlah insentif yang disalurkan kepada guru ngaji belum memenuhi harapan.
Oleh karenanya, pihaknya akan terus mengevaluasi agar pada tahun-tahun berikutnya program ini berjalan dengan lebih baik dan bisa menjangkau jumlah guru ngaji yang lebih luas dan merata.
Diketahui, santunan yang diberikan kepada sebanyak 40 orang anak yatim dan piatu itu berupa sembako dan alat sekolah, seperti; tas, buku tulis, pensil, dan sebagainya.