Pamekasan – Bupati Pamekasan KH Kholilurrahman mengunjungi Abdurrahman, anak yatim piatu penderita gizi buruk dan virus HIV di Ruang Isolasi Zal Anak RSUD SMART Pamekasan, Kamis (18/12/2025).
Bupati KH Kholilurrahman melihat langsung kondisi terkini Abdurrahman. Selain itu, ia meminta Dinas Sosial dan RSUD SMART Pamekasan mengawal penuh hingga kondisinya stabil.
KH Kholilurrahman juga memastikan seluruh biaya perawatan anak yatim piatu penderita gizi buruk dan infeksi virus HIV ditanggung pemerintah daerah (gratis).
“Dinas Sosial fokus pada penanganan gizi buruknya, sementara rumah sakit memastikan pengobatan dan kondisi kesehatan anak Abdurrahman terpantau dengan baik,” katanya.
Bupati menyayangkan lamanya penanganan kasus Abdurrahman. Ia menilai kordinasi lintas sektor lemah sehingga penyakit yang berlangsung sejak 2022 tidak segera tertangani.
Oleh karenanya, mantan anggota DPR RI ini menyebut, kedepannya kasus seperti ini tidak boleh terulang kembali di bumi gerbang salam.
“Koordinasi dari desa ke kecamatan hingga ke kabupaten harus diperkuat agar kasus serupa bisa lebih cepat terdeteksi dan ditangani,” ungkapnya.
Pengasuh Ponpes Matsaratul Huda Panempan ini berpesan langsung kepada Kepala Desa Gagah dan Camat Kadur agar proaktif memantau kondisi kesehatan warganya, khususnya kelompok rentan seperti balota dan anak yatim piatu.
Diketahui, Abdurrahman diketahui menderita gizi buruk disertai sariawan, infeksi lambung, serta terinfeksi virus HIV. Balita tersebut telah kehilangan kedua orang tuanya dan saat ini dirawat oleh sang nenek.
Dokter Spesialis Anak RSUD Smart Pamekasan, dr. Novel Widya Saputra menjelaskan bahwa kondisi kesehatan Abdurrahman telah terdeteksi sejak 2022 lalu.
Mulanya, pasien hanya teridentifikasi mengalami gizi buruk. Namun, setelah dilakukan pemeriksaan lanjutan dan perawatan di RSUD Smart, ditemukan adanya infeksi virus HIV serta gangguan pada lambung.
“Berat badannya sempat naik saat dirawat, tetapi kemudian turun kembali karena infeksi. Setelah dilakukan perawatan dan pemeriksaan lebih intensif, ditemukan bahwa pasien juga mengalami HIV, infeksi, sariawan, dan gizi buruk,” jelasnya.
Dikatakan, Abdurrahman membutuhkan terapi dan pengobatan secara rutin setiap hari. Sebab, infeksi HIV merupakan kondisi seumur hidup sehingga peluang kesembuhan sangat terbatas dan pasien harus mengonsumsi obat secara terus-menerus.











