Banyuangi Diklaim Miliki Cadangan Tembaga Kelas Dunia

Jawa Timur – Kabupaten Banyuangi, Jawa Timur diklaim memiliki cadangan tembaga. Sebentar lagi, Banyuangi akan memiliki tambang tembaga bawah tanah raksasa.

Tambang tembaga yang terletak di area Tujuh Bukit, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Kabupten Banyuangi, akan dikelola oleh PT Bumi Suksesindi (BSI), anak usaha dari PT Merdeka Copper Gold Group Tbk.

Chief of External Affairs PT Merdeka Copper Gold Tbk Boyke Poerbaya Abidin menargetkan proyek tambang tembaga bawah tanah itu berproduksi pada tahun 2027.

Hal itu sekaligus menandai transisi pengoperasian tambang yang semula dilakukan di area terbuka berpindah ke area bawah tanah.

Menurutnya, sebelumnya tambang terbuka terdapat kandungan emas dan perak. Namun untuk tambang bawah tanah ini akan lebih banyak mengandung mineral jenis tembaga dan ikutan emas.

“Berdasarkan studi kelayakan yang kita lakukan sebelumnya akan berakhir 2026. Kemudian nanti kita akan lanjutkan dengan proyek underground sendiri untuk tembaganya”.

“Itu yang ada potensi di area Tujuh Bukit. Jadi setelah tambang emas, kita akan lanjutkan ke tambang tembaga,” kata Boyke dikutip dari cnbcindonesia.com.

Pihaknya optimis cadangan mineral tembaga yang berasal dari tambang bawah tanah ini merupakan proyek tembaga kelas dunia. Sebab, umur proyek ini diperkirakan bisa mencapai 20-30 tahun ke depan.

Hasil pra-studi kelayakan, proyek tambang tembaga Tujuh Bukit terdapat total kapasitas produksi 24 juta ton bijih per tahun dan dapat memberikan produksi maksimal 112 ribu ton tembaga dan 366 ribu ounce emas dalam konsentrat per tahun.

Kandungan bijih kelas dunia tersebut, kata dia, dapat dibandingkan dengan Tambang Tembaga Emas Batu Hijau di Sumbawa dan Tambang Grasberg di Kabupaten Mimika, Papua.

“Yang jelas dari data awal yang ada, proyeksi tambang tembaga kita yang underground ini kategorinya cukup besar, bahkan kategorinya kelas dunia. Kelas dunia itu artinya umur tambangnya bisa 20 sampai 30 tahun,” tukasnya.