Bupati Pamekasan Beri Bantuan Bagi Keluarga Korban Meninggal Dunia Akibat Kebakaran Rumah

Pamekasan – Bupati KH Kholilurrahman memberikan bantuan kepada keluarga korban meninggal dunia akibat kebakaran rumah di Kelurahan Jungcangcang, Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Kamis (8/5/2025).

Bupati Pamekasan KH Kholilurrahman menyampaikan, kedatangnya ke kediaman almarhum Mohammad Rahman Effendi sebagai bentuk keprihatinan pemerintah atas peristiwa kebakaran rumah yang mengakibatkan Rahman meninggal dunia.

“Kejadian ini cukup tragis, jadi kebakaran terjadi sementara korban tidak bisa berbuat apa-apa, sehingga kami dari pemerintah ikut perihatin,” kata Bupati Pamekasan KH Kholilurrahman.

Pihaknya punya keyakinan bahwa Mohammad Rahman Efendi, korban kebakaran rumah tersebut meninggal dalam keadaan yang baik, sehingga dapat diterima di sisi Allah SWT.

KH Kholilurrahman berpesan kepada Abdul Kowi, orang tua korban, untuk tetap sabar dan dapat menerima apa yang terjadi. Sebab, peristiwa itu sebuah garis tangan dari Tuhan.

“Tidak boleh disesali, akan tetapi minimal bisa dijadikan pelajaran bahwa pendidikan terhadap anak di masa akan datang harus sejalan dengan kemanusiaan. Jadi tidak ada kekerasan dan tidak ada diskriminasi,” ungkapnya.

Mantan anggota DPRD Jatim dan DPR RI mengimbau kepada seluruh elemen masyarakat untuk tidak memasung seseorang apapun itu alasannya.

Ia menyarankan pihak keluarga untuk segera menginformasikan jika ada seseorang yang mengalami gangguan kejiwaan sehingga tidak terjadi hal yang serupa dimasa yang akan datang.

“Jadi kedepan itu jangan pernah ada pasung memasung. Ini semakin dilengkapi, jadi pemerintah itu sedang berfikir bagaimana masyarakat yang ada gejala awal penyakit jiwa bisa diatasi,” tegasnya.

Diketahui, Mohammad Rahman Efendi korban kebakaran rumah. Rahman dipasung oleh orang tuanya karena mengalami gangguan kejiwaan. Rahman, mengalami gangguan jiwa sejak tahun 2011.

Sebelum dipasung, Rahman sering dibawa dan dirawat di RS Menur Surabaya. Setelah perawatan dari RS Menur, penyakit Rahman kembali kambuh hingga akhirnya orang tua Rahman terpaksa memasungnya.