Pamekasan – Wartawan JTV mendapatkan intimidasi oleh salah seorang pedagang kaki lima (PKL) saat melakukan peliputan penertiban kawasan bebas PKL di Arek Lancor Pamekasan oleh Satpol PP.
Insiden terjadi di depan rumah dinas Kodim 0826 Pamekasan. Saat itu, oknum PKL yang melakukan intimidasi ngotot tetap ingin berjualan di area yang telah dipasangi garis pembatas larangan berjualan oleh Satpol PP.
Saat itu, petugas Satpol PP melarang mereka untuk berjualan di tempat itu, namun mereka ngotot tetap ingin berjualan meski sudah beberapa hari ini Satpol PP melarangnya. Bahkan, Satpol PP memberi garis pembatas larangan berjualan.
Saat melakukan peliputan cekcok petugas dengan pedagang, seorang wartawan JTV mendapati intimidasi dari oknum PKL. Mereka melarang para kuli tinta untuk merekam video cekcok antara PKL dengan Satpol PP.
Tak hanya melarang liputan, oknum PKL itu menghempaskan tangannya ke handphone wartawan JTV yang mengakibatkan handphonenya terlempar.
Parahnya, teman pedagang yang menghempaskan tangan yang membuat handphone jurnalis terlempar, mengajak duel alias bertengkar di lapangan rumah dinas Kodim.
Bahkan, oknum PKL tersebut sempat mengaku dirinya seorang wartawan.
“Kamu media apa?, media tidak sembarang meliput, aku juga media, media sekarang berbahaya. sini kamu kalau berani berdua mumpung lapangan lebar,” ucap PKL menantang wartawan yang menjalankan tugasnya.
Beruntungnya, petugas Satpol PP yang bertugas melerai sikap arogansi pedagang penjual buah itu.
“Ini (wartawan) sudah terbiasa meliput kegiatan saya, sudah jangan berbuat gaduh,” ucap Kabid Trantibum Satpol PP Pamekasan Akh Junaidi kepada oknum PKL.
Diketahui, Satpol PP Pamekasan beberapa hari ini tengah menertibkan jantung kota dari pedagang kaki lima sesuai Perda.
Untuk melakukan penertiban, Satpol PP melakukan penjagaan sianh malam guna memastikan area Arek Lancor bebas pedagang kaki lima.