Pamekasan – KH Kholilurrahman menghadiri undangan silaturahmi pedagang kaki lima (PKL) di Eks Stasiun PJKA Pamekasan, Senin (22/4/2024).
Salah seorang PKL, Suhri mengatakan bahwa kegiatan silaturahmi ini diselenggarakan sebagai bentuk mengingat peninggalan Bupati Pamekasan KH Kholilurrahman periode 2008-2013.
Menurutnya, peninggalan KH Kholilurrahman di Eks Stasiun PJKA Pamekasan sampai saat ini dapat dimanfaatkan dengan baik oleh pedagang dan pengunjung.
“Setiap mendengar nama KH Kholilurrahman, kami selalu ingat peninggalannya di Eks PJKA ini, dan alhamdulillah hingga saat ini masih utuh dan bermanfaat dengan baik,” ucapnya.
Dikatakan, peninggalan KH Kholilurrahman yang hingga saat ini masih bisa dimanfaatkan ialah sumur bor, kamar mandi, dan lampu penerang gratis yang berjalan selama 15 tahun, semenjak KH Kholilurrahman baru dilantik jadi Bupati Pamekasan.
“Sumur bor, kamar mandi, hingga lampu penerang ini sampai saat ini masih utuh dan dapat dimanfaatkan dengan baik oleh pedagang dan pengunjung. Ini dibangun masa kepemimpinan KH Kholilurrahman,” ujarnya.
Ia menyebut, KH Kholilurrahman salah satu calon bupati yang didambakan pedagang di Eks Stasiun PJKA Pamekasan. Sebab, mampu mengayomi dan melindungi para PKL.
“Hanya kepemimpinan KH Kholilurrahman PKL di Eks PJKA yang diayomi oleh pemerintah, setelah KH Kholilurrahman selesai menjabat, tak ada yang merawat,” bebernya.
Suhri menambahkan bahwa pedagang Eks Stasiun PJKA Pamekasan siap mendukung dan memenangkan KH Kholilurrahman dalam kontestasi Pilkada Pamekasan 2024.
“In Shaa Allah seratus persen pedagang Eks Stasiun PJKA Pamekasan siap mendukung dan memenang KH Kholilurrahman menjadi Bupati Pamekasan 2024,” tambahnya.
Selain Suhri, Sujak menyampaikan isu yang berkembang di bawah soal nasib pedagang eks Stasiun PJKA Pamekasan sebelah selatan.
Dimana, kata dia, jika KH kholilurrahman terpilih dan jadi Bupati Pamekasan, PKL sebelah selatan di Eks Stasiun PJKA Pamekasan akan digusur.
“Jadi isu yang berkembang di bawah itu, jika sampean menang dan terpilih jadi Bupati Pamekasan, PKL di Eks PJKA ini akan digusur, mohon penjelasanya mumpung ada di sini,” katanya.
KH Kholilurrahman menanggapi hal itu mengatakan bahwa apa yang telah diperbuat 15 tahun lalu tidak lain hanya ingin memberikan kenyamanan dan kedamaian masyarakat yang ada di Eks Stasiun PJKA Pamekasan.
“Itu semua tak lain hanya ingin memberikan yang terbaik untuk pedagang kaki lima di lingkungan Eks Stasiun PJKA Pamekasan. Artinya, kenyamanan dan kedamaian PKL itu sangat penting guna pertumbungan ekonomi masyarakat,” ujarnya.
Ia menyebut, kekurangan di Eks Stasiun PJKA Pamekasan sebelah utara ini cuma satu, yakni tidak adanya musholla atau tempat shalat.
“Tempat shalat ini sangat penting dan perlu, meskipun tempatnya kecil, supaya pedagang dan pengunjung dapat beribadah disini,” jelasnya.
Menanggapi isu jika pihaknya terpilih akan melakukan penggusuran terhadap para PKL di Eks Stasiun PJKA Pamekasan, tidak benar alias fitnah.
“Tidak, itu tidak benar. Buktinya bapak Suhri menyampaikan bahwa saya yang merawat pedagang kaki lima di sini (Eks Stasiun PJKA Pamekasan). Isu itu tidak benar,” terangnya.
Anggota DPR RI periode 2014-2019 menambahkan, pihaknya tidak akan menggusur PKL di Eks Stasiun PJKA Pamekasan. Malah, pihaknya berjanji akan memperbaiki tatanannya.
“Jika nanti saya terpilih, akan kita perbaiki seperti di sebelah selatan, supaya lebih tertata dan lebih rapi lagi,” ungkapnya.
Dikatakan, Eks Stasiun PJKA Pamekasan lokasinya strategis, sehingga perlu adanya penataan supaya para pengendara dari Sampang maupun Sumenep, bahkan Surabaya yang ke Pamekasan tertarik dan ingin membeli produk atau dagangan yang dijual para PKL.
“Jika tempat ini ditata dan dikelola dengan baik, nantinya dapat menggugah orang yang melintas, baik dari Sampang, Sumenep, hingga Surabaya. Sehingga nantinya mereka berhenti dan membeli dagangan yang dijual di sini,” tandasnya.
Sontak, para PKL menjawab, tempat untuk para PKL di Eks Stasiun PJKA Pamekasan tersebut memang perlu ditata ulang supaya lebih elok. “Ia memang perlu ditata ulang biar rapi kiai,” ujar para PKL.