Serang – Program ayam petelur merupakan salah satu pembinaan kemandirian pada Lapas Kelas IIA Serang Kanwil Kemenkumham Banten.
Pembinaan kemandirian ayam petelur dikelola oleh Seksi Kegiatan Kerja Lapas Serang yang ditujukan kepada warga binaan pemasyarakatan (WBP) dalam melatih mental berwirausaha.
Selain itu, untuk memenuhi kebutuhan bahan makanan pegawai dan masyarakat sekitar Lapas Serang serta memberikan bekal para WBP agar dapat lebih baik ketika kembali ke masyarakat.
Kepala Lapas Serang Fajar Nur Cahyono mengapresiasi program pembinaan tersebut. Sebab, saat ini hasil peternakan ayam petelur warga binaan mencapai kurang lebih 30 butir telur perhari dari sekitar 30 ekor ayam.
Ia menyebut, program ini merupakan langkah kongkret dalam membentuk WBP untuk menjadi mandiri dan berguna bagi masyarakat di kemudian hari.
“Diharapkan program ini dapat menjadi motivasi bagi WBP untuk lebih aktif dalam meningkatkan keterampilan dan kemampuan mereka selama menjalani masa hukuman di Lapas Polewali,” katanya.
Fajar merasa bangga karena program pembinaan ayam petelur ini mendapat respon positif dari WBP. Sebab, para WBp yang mengikuti program pembinaan kemandirian ini mengaku senang.
“Saya senang dapat mengikuti program ini karena dapat belajar bagaimana cara memelihara ayam petelur. Semoga ilmu yang saya dapatkan ini bisa berguna bagi saya dan keluarga nantinya,” ujar Kalapas menyampaikan respon WBP atas program ayam petelur.
Selain program pembinaan ayam petelur, Lapas Serang juga telah melaksanakan berbagai program pembinaan kemandirian lainnya, seperti pembinaan budidaya jahe merah, pembuatan minuman jahe merah instan, dan pembinaan keterampilan menjahit.
Semua program tersebut bertujuan untuk membantu WBP agar dapat lebih mandiri dan memiliki keterampilan yang berguna bagi masyarakat di kemudian hari.