RA As-Sakinah Pamekasan Gelar Upacara Peringatan Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI Ke-78

Pamekasan – Upacara peringatan detik-detik proklamasi dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan RI ke-78 digelar di halaman RA As-Sakinah, Kelurahan Bugih, Kabupaten Pamekasan, Kamis (17/8/2023).

Upacara yang diikuti sebanyak 130 siswa RA As-Sakinah dan segenap dewan guru RA As-Sakinah dan SD Plus Al-Wahid di bawah naungan Yayasan Dakwah, Sosial, dan Pendidikan Al-Wahid.

Upacara kali ini, Kepala Sekolah Dasar (SD) Plus Al-Wahid Ustad Sunaryo bertindak sebagai inspektur upacara.

Kemudian, Ustad Hafiluddin didapuk menjadi komandan Upacara Peringatan Detik-detim Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia.

Sementara pembacaan Undang-Undang Dasar 1945 dibacakan oleh Kepala Sekolah RA As-Sakinah Ustadzah Hafsatun.

Protokol upacara diisi oleh Ustadzah Syam’ah. Sedangkan penggerek bendera ialah Ustadzah Misyami, Ustadzah Via dan Ustadzah Irma.

Petugas panduan suara diisi oleh sejumlah ustadzah RA As-Sakinah dan Mahasiswa PPL IAIN Madura, yang dipandu oleh Ustadzah Aan (drigen)

Teks Pancasila dibawa oleh Ustadzah Ayu dan dibacakan langsung oleh inspektur upacara. Sementara yang membacakan teks proklamasi ialah Ustadzah Aisyah. Serta ditutup dengan pembacaan doa oleh Ustad Fian.

Usai upacara, Pembina Yayasan Al-Wahid, H Abd Wahid mengucapkan syukur alhamdulillah, karena upacara ini dapat dilaksanakan dengan baik oleh ustad dan ustadzah di bawah naungan Yayasan Al-Wahid.

Dikatakan, kesan yang paling berarti ialah semangat dan antusias para dewan guru dan anak didik dalam melaksanakan upacara HUT RI ke-78.

“Semoga ke depannya bisa banyak anak-anak yang gemar dalam baris-berbaris dengan formasi yang lebih bagus dan lebih besar. Diharapkan tidak hanya gelaran upacara 17 agustus saja, tapi diterapkan di upacara-upacara biasanya,” katanya.

Ia menyebut, kemerdekaan RI ini tidak hanya sebatas diisi dengan upacara, melainkan diisi dengan kegiatan-kegiatan positif lainnya. Sebab, Kemerdekaan Indonesia ini diraih dengan susah payah dengan konsekuensi hidup dan mati.

“Sementara kita ini hanya tinggal meneruskan perjuangan para pahlawan. Karena itu, kami minta kepada para pendidik untuk menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis, dan dialogis,” ujarnya.

Selain itu, harus mempunyai komitmen secara profesional untuk meningkatkan mutu pendidikan, dengan memberikan teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan kedudukan sesuai dwngan kepercayaan yang diberikan kepadanya.

“Jika semuanya telah kita terapkan, nantinya para wali murid benar-benar mempercayai anak-anaknya untuk di sekolahkan di lembaga di bawah Yayasan Al-Wahid ini,” pungkasnya.