Pamekasan – Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Jawa Timur Matur Husairi menyinggung aliran dana hibah yang turun ke pulau Madura hingga ratusan miliar rupiah setiap tahunnya, Jum’at (10/2/2023).
Namun, kata dia, dana ratusan miliar yang bersumber dari APBD Pemprov Jatim tersebut tidak membawa dampak yang cukup signifikan terhadap pembangunan di pulau Madura.
Menurutnya, dana hibah dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur setelah ditelisik oleh tim Banggar DPRD Jatim, mencapai Rp 700 miliar hingga Rp 800 miliar yang masuk ke Madura.
“Jadi jangan sampai uang mengalir ratusan miliar tapi dampaknya secara langsung tidak pernah kita rasakan untuk pembangunan di Madura. Terutama menyangkut IPN, angka kemiskinan dan angka stunting,” kata anggota Banggar DPRD Jatim Matur.
Oleh karenanya, Matur mengimbau kepada seluruh elemen masyarakat di pulau Garam untuk ikut andil mengawal dana hibah tersebut mulai dari pengajuan hingga masuk ketahap tata kelola pertanggungjawaban.
“Dana hibah ini bisa kita pantau bersama. Kalau tidak dipantau dan dibiarkan maka penyelewengan dana hibah ini akan berlanjut terus dan yang dirugikan masyarakat Jawa timur khususnya Madura,” pungkasnya.