Pamekasan – Bupati Pamekasan KH Kholilurrahman menyebut Festival Batik Madura sebagai salah satu kekayaan khazanah bangsa yang memiliki nilai penting bagi masyarakat Madura.
Hal itu disampaikan Bupati KH Kholilurrahman dalam sambutannya diacara Festival Batik Madura dalam rangka memeriahkan Hari Jadi (Harjad) Provinsi Jawa Timur ke-80 di Bakorwil Pamekasan, Sabtu (1/11/2025).
Bupati Pamekasan KH Kholilurrahman menyampaikan selamat ulang tahun ke-80 Provinsi Jawa Timur. Semoga komitmen “Jatim Tangguh Terus Bertumbuh” tidak hanya menjadi motivasi, namun dapat terimplementasi bersama.
“Terkait acara Festival Batik Madura ini sesungguhnya memiliki nilai strategis untuk mengembangkan potensi masyarakat,” katanya.
Dikatakan, dalam acara ini terdapat beberapa potensi masyarakat yang bisa dijadikan dasar untuk pengembangan daerah, yaitu potensi budaya, potensi ekonomi, dan keterampilan masyarakat.
Ia menyebut, periode pertama dirinya menjabat bupati, Pamekasan telah dicanangkan sebagai Kota Batik oleh Gubernur Jawa Timur, pada tanggal 24 Juni 2009.
“Pencanangan ini menunjukkan keseriusan pemerintah kabupaten (Pemkab) Pamekasan untuk menggerakkan Batik Tulis khas Pamekasan lebih cepat lagi,” ujarnya.
Saat itu, untuk mendorong percepatan gerak industri batik tulis tersebut, kata dia, kita berhasil memecahkan rekor muri dengan kegiatan “Super Batik” (Seribu Perempuan Membatik) yaitu pada kain sepanjang 1530 meter sesuai dengan tahun kelahiran Pamekasan atau Harjad Pamekasan tahun 1530 M.
Ia menambahkan, hal itu sebagai informasi ini sekedar mengingat kepada semuanya bahwa potensi batik telah kita kembangkan sejak beberapa tahun yang lalu.
“Saya berharap Festival Batik yang dilaksanakan hari ini selain menguatkan kembali komitmen kita untuk mengembangkan batik tulis di Madura, juga untuk memastikan bahwa batik tetap menjadi bagian penting kebijakan daerah dalam menyejahterakan masyarakat,” tutupnya.












