Pamekasan – Seorang guru ngaji harusnya memberikan masa depan yang baik kepada anak didiknya.
Tipa tidak sebaliknya dengan oknum guru ngaji di Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur.
Ia tega merenggut keperawanan anak yatim yang duduk dibangku kelas 4 SD.
Mirisnya, anak di bawah umur itu dijadikan pemuas nafsunya saat menjelang salat Subuh di kamar panti asuhan.
Kapolres Pamekasan AKBP Jazuli Dani Irawan mengatakan bahwa modus MS (pelaku) membangunkan salat Subuh.
Menurutnya, saat MS (48) warga Kecamatan Larangan, Kabupaten Pamekasan membangunkan ER (korban), meraba-raba hingga menggoyang-goyang pantatnya
Tak hanya itu, pelaku juga meraba-raba payudara dan kemaluan anak yatim yang tinggal di panti asuhan di sebuah yayasan di Pamekasan.
“Hasil visum et repertum (VER), kemaluan korban mengalami robekan lama,” ungkapnya, Rabu (10/01/2024).
Dikatakan, aksi bejat oknum guru ngaji terhadap korban tersebut berlangsung sekitar bulan Oktober 2023 sampai November 2023.
Aksi oknum guru ngaji cabul itu diketahui pada tanggal 22 Desember 2023 oleh orang tua korban saat dijemput ke yayasan.
Mulanya, orang tua korban sempat tidak terfikirkan bahwa anaknya berbadan dua alias hamil.
Namun, karena sikap dan perbuatan korban berubah dratis, menjadi pendiam dan tertutup, membuat orang tuanya penasaran.
Tak hanya itu, anak malang itu juga sering kali mengeluahkan sakit perut kepada ibunya.
Khawatir terjadi sesuatu, akhirnya sang ibu meminta anaknya bercerita apa yang terjadi kepada dirinya sehingga bisa terjadi seperti itu.
“Kemudian korban menceritakan bahwa telah dicabuli oleh MS yang dilakukan di waktu Subuh di dalam kamar panti yayasan,” ujarnya.
Berdasarkan laporan polisi nomor: LP/B/8/I/2024/SPKT/POLRES PAMEKASAN/JAWA TIMUR, Polres Pamekasan berhasil mengamankan pelaku.
“Terduga pelaku ditangkap pada 8 Desember 2024 pukul 14.00 WIB di rumahnya,” pungkasnya.