Pamekasan – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Pamekasan menggelar Focus Grop Discussion (FGD) Jilid II di Ruang Rato Ebuh Mandhapa Agung Ronggosukowati, Kamis (7/9/2023).
FGD yang dinarasumberi oleh Kepala Diskop UKM & Naker Pamekasan Muttaqin, Wakil Ketua Komisi II DPRD Pamekasan Ismail A Rahim, Ketua KADIN Pamekasan Harisandi Savari, mengusung tema “Nasib Wamira Mart setelah Purnatugas Bupati Pamekasan H. Baddrut Tamam”.
Ketua PWI Pamekasan Hairul Anam, menilai pengelolaan Warung Milik Rakyat (Wamira) Mart yang menjadi wadah Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) kurang maksimal dikarenakan legal formal BUMD yang ditunjuk sebagai pengelola belum dibentuk.
Oleh karenanya, pihaknya merekomendasikan perlunya koperasi sebagai pengelola Wamira Mart supaya usaha yang dijalankan tetap bersaing dan tertuju untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Penting bagi pemerintah memfasilitasi akses modal pengelola Wamira Mart dengan bunga yang rendah. Belum banyak pengelola yang memiliki akses cukup untuk mendapatkan bantuan modal usaha dengan bunga rendah,” ucapnya.
Dikatakan, perlu intervensi dari pemerintah daerah untuk ikut membantu memasarkan produk melalui lembaga pemerintahan. Serta menggunakan produk lokal sebagai konsumsi kebutuhan sehari-hari.
Anam mendorong pemerintah membentuk tim ahli yang bertugas melakukan pembinaan dan koordinasi berkelanjutan demi kemajuan Wamira Mart kedepan. Tim ahli cukup mewakili dalam hal pelaporan dengan melibatkan akademisi yang bisa membuat toko warung online.
“Transaksi harian otomatis terlaporkan, tidak perlu diaudit petugas datang tiap hari. Tetapi, cukup lihat stok barang dengan transaksi yang ada,” tambahnya.
Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, dan Ketenagakerjaan (Diskop UKM dan Naker) Pamekasan Muttaqin menjelaskan, pemerintah daerah memberikan fasilitas rehabilitasi dan tambahan sarana pendukung lain terhadap pemilik toko dan bekerja sama dengan PT Aneka Usaha Mekkasan Makmur (AUMM) untuk usaha Wamira Mart dengan cara bagi hasil.
“Terdapat beberapa toko atau Wamira Mart belum bisa berjalan sesuai harapan. Karena, mereka tidak memiliki modal cukup untuk mengisi barang jualan dan berharap mendapatkan modal 100 persen dari PT AUMM agar dapat menjalankan usaha,” tandasnya.
Sementara itu, Ketua Panitia FGD Jilid II Andikurrahman mengucapkan terima kasih terhadap seluruh pemateri, yakni Diskop UKM dan Naker, Wakil Ketua Komisi II DPRD, Ketua Kadin, dan Ketua PWI Pamekasan. Tanpa terkucuali untuk peserta FGD Jilid II.
“Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada para pemateri, peserta yang terlibat dan proaktif, serta dukungan dari pemerintah daerah demi kemajuan pelaku usaha Wamira Mart di Kabupaten Pamekasan,” katanya.
Diketahui, peserta yang terlibat dalam FGD Jilid II, yaitu unsur pemerintah, akademisi, badan dan atau pelaku usaha, masyarakat, komunitas, dan media massa berkolaborasi serta berkomitmen dalam kemajuan Wamira Mart di Kabupaten Pamekasan.